SENSITIFITAS POSITIF DAN NEGATIF.

FASTAQIM MUHARRAM (29)

QS:AL-ANFAL:24.

Hati yang beriman itu bersifat sensitif.
Ia sangat peka terhadap amal dan dosa.
Setiap amal selalu terasa menambah iman; dan setiap dosa, selalu terasa mengurangi iman.
Inilah tanda hati yang hidup.
Setiap nasehat selalu terasa menguatkan iman; dan setiap kelalaian, selalu terasa melemahkan iman.
Ia menangis karena khusyu’; dan ia marah secara benar terhadap dosa.
Inilah sensitifitas hati yang positif.
Di sisi lain, ada pula sensitifitas hati yang negatif. Yaitu: Rasa marah karena tersinggung atas pembicaraan/tulisan/sikap orang lain, yang belum tentu bermaksud untuk merendahkannya.
Rasa marah kepada orang yang menasehatinya.
Rasa marah kepada orang yang mendapatkan keistimewaan dari Allah.
Rasa marah yang berlebihan.
Rasa marah yang berkepanjangan.
Inilah kepekaan hati yang harus dihindari, karena ia adalah dosa yang mengantar kepada dosa.

BERSAMA KITA SENSITIFKAN HATI SECARA IMANI.